Apa itu Canvas di ChatGPT? Sebagian orang mungkin penasaran. Pasalnya, setelah dirilis OpenAI di Oktober 2024, aplikasi ini hanya bisa diakses pengguna premium. Namun, 2 bulan setelahnya, Canvas sudah bisa digunakan oleh semua user ChatGPT.
Sejak kemunculan ChatGPT di akhir 2022, berdasarkan data Statista, platform ini menduduki peringkat 2 yang mencapai 1 juta user tercepat di dunia, yakni hanya dalam waktu 5 hari setelah launching.
Pencarian di Google terkait ChatGPT terus meroket sejak saat itu. Dari sudut pandang user acquisition, ChatGPT sangat sukses. Sementara itu, inovasi pada platform ini terus dilakukan agar user retention-nya juga baik, salah satunya dengan Canvas.
Bagi Anda yang sedang mengembangkan website SEO friendly, mobile app, hingga membuat konten, Canvas akan sangat membantu. Mari kita berkenalan dengan interface baru Canvas di ChatGPT, fitur turunannya, dan cara menggunakannya!
Daftar Isi
Apa itu Canvas di ChatGPT?
Canvas di ChatGPT adalah fitur editing baru di ChatGPT yang membuat proses generate konten lebih interaktif. Interaktif di sini singkatnya adalah, user dapat melakukan editing hasil generate dengan mudah.
Editing pada Canvas bersifat targeted. Artinya, editing bisa dilakukan pada bagian-bagian tertentu saja dari hasil generate. Sehingga, AI tidak harus merevisi keseluruhan output. Dengan begitu, hasilnya jauh lebih presisi dan akurat.
Selain itu, Canvas juga memiliki fitur version management, di mana Anda bisa melihat hasil generate versi sebelum melakukan editing. Fitur ini memungkinkan Anda membandingkan dan memilih output yang dibutuhkan.
Tampilan user interface (antarmuka) Canvas secara garis besar ada dua: (1) command input di sidebar kiri, dan (2) editing space (area kerja/hasil generate) ada di bagian kanan.
Apakah Canvas memungkinkan kolaborasi dengan user lain? Setidaknya hingga saat ini, Canvas masih belum bisa digunakan untuk kolaborasi dengan user lain. Anda hanya bisa kolaborasi dengan AI itu sendiri.
Dengan munculnya antarmuka ini, semakin melengkapi fitur-fitur ChatGPT. Sampai saat ini, sebagai platform generative AI, ChatGPT memiliki beberapa layanan lainnya; DALL-E untuk layanan text-to-images, dan Sora untuk text-to-video.
Namun, di artikel ini, kami spesifik membahas fitur Canvas di ChatGPT saja. Berikut ini adalah beberapa fitur Canvas yang dapat Anda coba!
Fitur-Fitur Canvas di ChatGPT
Hingga artikel ini diterbitkan pertama kali, Canvas secara garis besar memiliki dua mode; (1) text-based mode, dan (2) code-based mode.
Masing-masing mode memiliki fitur turunan yang berbeda, menyesuaikan dengan workflow user-nya. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Text-Based Mode
Mode teks ini cocok untuk pengguna yang butuh membuat konten berbasis teks. Misalnya sudah membuat tulisan di Obsidian, Anda bisa meletakkan di sini dan melakukan editing.
Fitur-fitur penunjang dapat Anda lihat di bagian pojok kanan bawah di bagian editing space. Fungsi dari fitur tersebut adalah:
- Add emojis – Fitur ini memungkinkan Anda mengganti kata-kata tertentu dengan emoji. Ini mungkin cocok untuk membuat konten yang less formal.
- Add final polish – Fungsinya memungkinkan untuk memeriksa grammar, keterbacaan, hingga konsistensi isitilah pada teks.
- Reading level – Fitur untuk membuat style hasil generate dapat disesuaikan tingkat kesulitannya. Cara penjelasan berdasarkan point-of-view (POV) dari Kindergarten sampai Graduate School.
- Adjust the length – Fungsinya untuk memperpanjang/memperpendek penjelasan/konten yang ada dengan informasi yang relevan.
- Suggest edits – Fitur ini memungkinkan ChatGPT memberikan saran pada bagian yang Anda pilih untuk meningkatkan kualitas tulisan.
2. Code-Based Mode
Mode coding ini khusus didesain untuk menulis, mengedit, dan merevisi codingan dari berbagai jenis bahasa pemrograman. Sehingga cocok untuk Anda yang misalnya ingin membuat tema WordPress secara custom.
Untuk mengakses fiturnya, buka di bagian pojok kanan bawah di bagian editing space. Fitur ini bisa membantu Anda membuat website atau mobile app. Berikut fungsi dari fitur-fitur turunannya.
- Add comments – Fungsinya adalah untuk menambahkan komentar pada hasil codingan, sehingga dapat memberikan penjelasan yang lebih detail pada codingan.
- Add logs –
- Fix bugs – Fitur ini membantu untuk mendeteksi dan kemudian menulis ulang kode yang memiliki bug di bagian tertentu.
- Port to a language – Fungsinya melakukan translasi kode ke bahasa tertentu, misalnya JavaScript, Python, Java, TypeScript, C++, atau PHP.
- Code review – Fitur ini memungkinkan penambahan saran secara inline untuk meningkatkan hasil codingan.
Untuk memahami lebih lanjut cara penggunaan Canvas di ChatGPT, baca artikel ini lebih lanjut, yuk!
Cara Menggunakan Canvas di ChatGPT
Bagi Anda yang sendang mengembangkan software atau membuat konten tulisan, manfaatkan cara menggunakan Canvas di ChatGPT untuk membantu Anda.
- Akses ChatGPT
- Klik View tools > pilih Canvas.
- Masukkan prompt sesuai kebutuhan.
- Selanjutnya, tampilan mode antara text-based ataupun code-based otomatis disesuaikan berdasarkan prompt.
- Ini adalah contoh code-based mode.
- Ini adalah contoh text-based mode.
Cukup mudah, kan? Canvas dapat mempermudah ketika Anda hendak membuat Learning Management System (LMS), atau mengembangkan website menggunakan WordPress.
Tertarik Menggunakan Canvas di ChatGPT?
Demikian penjelasan tentang apa itu Canvas di ChatGPT, fitur-fitur yang tersedia, dan cara menggunakannya. Canvas ini masih berada di fase beta awal. Selanjutnya, tim OpenAI akan terus meningkatkan kemampuannya.
Jadi, kami sarankan untuk segera mencobanya. Sehingga ketika fitur ini semakin berkembang, Anda tidak kesulitan untuk beradaptasi. Selain itu, Anda juga bisa coba mulai membuat website atau aplikasi sendiri dengan Canvas.
Namun, apabila mengalami kendala dalam prosesnya, Anda bisa konsultasi dengan jasa pembuatan website terbaik seperti Tonjoo. Karena tim kami telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam pengembangan website.
Baca artikel serupa oleh Moch. Nasikhun Amin di blog Tonjoo mengenai WordPress, WooCommerce, plugin, dan topik-topik pengembangan web lainnya.
Updated on December 20, 2024 by Moch. Nasikhun Amin
