Cara Migrasi WordPress ke Domain Baru

SHARES

Migrasi WordPress ke domain baru adalah proses penting yang sering dilakukan oleh pemilik website. Tujuannya mulai untuk rebranding, ekspansi bisnis, maupun alasan teknis seperti optimasi SEO atau perpindahan ke penyedia hosting yang lebih baik. Jika proses ini dilakukan dengan benar, migrasi dapat meningkatkan performa, keamanan, dan visibilitas website di mesin pencari.

Namun, jika dilakukan secara sembarangan, migrasi dapat menyebabkan masalah serius. Seperti kehilangan data, error pada tampilan, hingga penurunan trafik akibat broken link atau kegagalan redirect.

Karena itu, penting untuk mempelajari cara migrasi WordPress ke domain baru. Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengkuti langkah-langkah cara migrasi WordPress ke domain baru. Simak artikel ini sampai selesai, ya.

Cara Migrasi WordPress ke Domain Baru

Untuk melakukan migrasi WordPress ke domain baru, terdapat beberapa langkah dan tahapan yang harus dilakukan. Berikut tahapan cara migrasi WordPress ke domain baru:

Langkah 1: Persiapan Sebelum Migrasi

Sebelum memulai proses migrasi, beberapa langkah persiapan wajib dilakukan:

1. Backup Website Secara Menyeluruh

Backup adalah langkah paling penting sebelum migrasi. Lakukan backup file WordPress (termasuk wp-content, wp-config.php, dll) dan database MySQL. Backup bisa dilakukan manual via cPanel/FTP atau menggunakan plugin seperti UpdraftPlus, Duplicator, atau All-in-One WP Migration.

2. Beli Domain Baru

Anda harus membeli nama domain di registrar yang bertebaran di pasaran. Domain baru penting untuk merepresentasikan tujuan website. Jangan lupa untuk memilih domain yang mudah diingat.

3. Verifikasi Kepemilikan Domain

Setelah membeli domain baru, pastikan untuk melakuka verfikasi kepemilikan domain. Umumnya, registrar domain akan mengirimkan email pada pengguna dan Anda tinggal mengikutinya.

4. Ubah Nameserver ke website Anda

Nameserver mengubah nama domain ke alamat IP. Misalnya, saat pengguna mengetik www.websiteanda.com, nameserver akan menemukan alamat IP website Anda.

Berikut langkah-langkah mengubah nameserver:

  • Dapatkan nameserver baru dari penyedia hosting Anda. Nameserver umumnya menggunakan format ns1.website.com dan ns2.website.com.
  • Login ke akun registrar domain Anda, lalu klik pada domain.
  • Cari menu setting DNS atau nameserver untuk domain. Update nameserver default atau yang sudah ada dengan nameserver yang baru saja Anda dapatkan.
  • Simpan perubahan. Propagasi domain akan memakan waktu hingga 48 jam.

Langkah 2: Ubah Nama Domain Website

Langkah selanjutnya adalah mengubah nama domain di website Anda. Terdapat dua pilihan cara untuk mengubah nama domain website Anda, yaitu:

Opsi 1: Update URL dari menu pengaturan WordPress

  • Login ke dashboard admin WordPress > Settings > General
  • Masukkan domain baru di kolom WordPress Address (URL) dan Site Address (URL). Pastikan diawali dengan http:// atau https://.
  • Gulir ke bawah dan click Save Changes.
Update URL dari menu pengaturan WordPress

Opsi 2: Ubah domain via phpMyadmin

Mengubah domain via phpMyadmin bisa jadi pilihan, berikut langkah-langkah mengubah nama domain via phpMyadmin:

  • Login ke phpMyAdmin. Anda dapat mengaksesnya via cPanel atau browser.
  • Pilih database WordPress > tabel wp_options.
  • Pada baris siteurl dan row, edit value yang diinginkan pada domain baru Anda. Lalu klik Save the Changes.
Ubah domain via phpMyadmin

Langkah 3: Update internal link

Setelah mengubah domain, penting untuk mengupdate semua link internal. Anda dapat mengupdate internal link menggunakan plugin Better Search Replace untuk memudahkan proses ini.

  • Install plugin: Dari dashboard admin, WordPress klik menu Plugins > Add New. Cari Better Search Replace, install dan aktivasi.
  • Pengaturan plugin: Masuk ke menu Tools > Better Search Replace. Di sini Anda harus memasukkan domain lama dan domain baru Anda.
  • Dry run: Sebelum memulai, coba lakukan dry run. Jika terdapat masalah dapat segera ditangani.
  • Update URL: Jalankan plugin untuk mengupdate semua link internal dan URL media.
Langkah 3: Update internal link

Langkah 4: Konfigurasi 301 redirects

Konfigurasi 301 redirects sangat penting dilakukan untuk memastikan pengunjung dan mesin pencari dapat menemukan konten terbaru Anda. Anda dapat melakukannya menggunakan plugin khusus. Pada tutorial ini, plugin yang digunakan adalah Redirects. Selain itu, plugin SEO seperti Yoast dan Rank Math juga memiliki fitur redirect.

  • Install plugin: Dari dashboard admin WordPress klik menu Plugins > Add New.
  • Pengaturan redirect: Masuk ke menu Tools > Redirection. Ikuti setup wizard atau tambahkan redirect baru secara manual.
  • Tes redirect: Kunjungi URL lama Anda untuk memastikan redirect berhasil dilakukan.
Konfigurasi 301 redirects

Langkah 5: Membersihkan Cache, Cek Broken Link, dan Tes domain Baru

Setelah berhasil migrasi domain WordPress, selanjutnya adalah memastikan semuanya aman. Untuk itu, dan perlu melakukan:

1. Cek broken link

Broken link atau link rusak dapat mengecewakan pengunjung. Anda dapat melakukan pengecekan broken link menggunakan plugin seperti Broken Link Checker untuk mendeteksi link yang mati.

2. Hapus Cache

Setelah melakukan perubahan pada website, pastikan untuk menghapus cache. Menghapus cache sangat penting untuk memastikan bahwa pengunjung melihat versi paling baru dari website Anda.

3. Testing domain baru

Saat mengubah nameserver, perubahannya tak akan terjadi seketika. Propagasi DNS memerlukan waktu kurang lebih 24 hingga 48 jam sejak perubahan dilakukan.

Untuk mengecek apakah propagasi berhasil dilakukan, Anda dapat menggunakan tools seperti Whois atau Whatsmydns. Anda dapat mengecek status setting DNS secara global.

Langkah 6: Update SEO Website

Update SEO perlu dilakukan setelah melakukan migrasi domain. Hal ini penting dilakukan agar website Anda tidak mengalami penurunan trafik yang signifikan.

1. Submit Domain Baru ke Google Search Console

Setelah domain baru sudah live, Anda harus menambahkannya ke Google Search Console. Berikut langkah-langkahnya:

  • Sign in dan tambahkan domain baru Anda.
  • Google akan meminta Anda melakukan verifikasi kepemilikan domain. Anda dapat melakukan verfikasi dengan menambahkan TXT record ke pengaturan DNS atau bisa dilakukan dengan mengupload file HTML ke website WordPress.

2. Update Sitemap

Sitemap XML harus diperbarui agar hanya berisi URL domain baru. Update sitemap dapat memudahkan mesin pencari memahami struktur baru website Anda. Silakan baca artikel cara membuat XML di WordPress untuk langkah selengkapnya.

Masalah Umum Setelah Migrasi dan Cara Mengatasinya

Berikut adalah beberapa masalah yang umum ditemui setelah migrasi WordPress dan cara mengatasinya:

1. Permalink Tidak Berfungsi dengan Benar

Permalink yang tidak berfungsi dengan baik akan menampilkan pesan error 404. Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Dari dashboard admin WordPress, masuk ke menu Setting > Permalink.
  • Tanpa mengubah apapun, klik Save Changes.

2. Error Establishing Database Connection

Munculnya pesan error establishing database connection menunjukkan bahwa website Anda tidak dapat terhubung ke database. Akibatnya, data yang diinginkan tidak dapat ditampilkan. Hal ini dapat disebabkan database yang rusak atau corrupt setelah melakukan update atau migrasi. Untuk mengatasinya, Anda dapat membaca artikel cara mengatasi error establishing database connection di WordPress.

3. Performa dan Kecepatan Menurun

Setelah migrasi website, website kadang mengalami penurunan performa. Mulai dari loading lambat atau skor pagespeed yang menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan konfigurasi server, cache yang belum optimal, atau CDN yang belum terintegrasi dengan domain baru.

Langkah pertama adalah melakukan site audit menggunakan tool seperti GTmetrx, Google PageSpeed Insights, atau WebPageTest. Lalu bersihkan cache menggunakan plugin seperti W3 Total Cache, WP Super Cache, atau LiteSpeed Cache.

Berhasil Migrasi WordPress ke Domain Baru?

Itulah tadi cara migrasi WordPress ke domain baru. Selain menggunakan cara manual seperti di atas, Anda dapat menggunakan plugin migrasi WordPress untuk melakukan migrasi website. Namun, tingkat keberhasilan migrasi sangat bergantung pada persiapan, ketelitian, dan pemilihan metode migrasi yang sesuai dengan kebutuhan serta tingkat keahlian pengguna.

Migrasi WordPress ke domain baru tidak hanya soal memindahkan file dan database, tetapi juga memastikan trafik, SEO, dan pengalaman pengguna tetap optimal. Namun jika mengalami kendala dalam proses migrasi WordPress, Anda dapat bekerjasama dengan tim Tonjoo yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun mengembangkan website berbasis WordPress. Ratusan klien seperti Polygon Bikes, Universitas Gadjah Mada, dan lain sebagainya telah membuktikan.

Jasa maintenance website Tonjoo

Updated on August 21, 2025 by Taufiq Prasetya Pradana

Mari Bekerja Sama!

Wujudkan situs web impian Anda bersama kami.