Dengan meningkatnya kebutuhan online learning, website LMS juga kian menjamur. Seperti apa contoh Learning Management System (LMS)? Artikel ini menyajikan contoh web LMS terbaik dengan beberapa alasannya.
Mungkin Anda sudah pernah mendengar nama Coursera, salah satu website penyedia online course yang saat ini memiliki lebih dari 129 juta siswa terdaftar. Web Coursera adalah salah satu contoh website Learning Management System.
Lantas apa itu Learning Management System (LMS)? Seperti apa contoh-contoh website Learning Management System? Berikut penjelasan selengkapnya!
Daftar Isi
Apa itu Learning Management System (LMS)?
Learning Management System atau LMS adalah perangkat lunak berbasis web yang berfungsi untuk mengelola sistem pembelajaran. Pengelolaan sistem pembelajaran ini meliputi:
- Distribusi konten pembelajaran
- Dokumentasi pembelajaran
- Melacak progres pembelajaran
- Pelaporan hasil pembelajaran
Website LMS yang baik adalah LMS dengan fitur lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan kebutuhan pembelajaran. Kebutuhan yang berbeda tentu memiliki sistem yang berbeda pula.
1. Jenis LMS Synchronous
Untuk sistem pembelajaran synchronous, di mana pembelajaran dilakukan secara interaktif antara pengajar dan murid, serta dilakukan secara terjadwal, maka LMS membutuhkan alat yang interaktif juga. Contoh fiturnya seperti:
- Video call – Fitur untuk mengelola ruang kelas virtual, termasuk breakout rooms untuk diskusi kelompok kecil.
- Live chat – Fitur obrolan langsung untuk memungkinkan komunikasi real-time antara siswa dan instruktur selama sesi kelas.
- Interactive whiteboard – Alat untuk berbagi papan tulis digital.
- Screen sharing – Kemampuan untuk berbagi layar oleh instruktur atau siswa untuk presentasi atau demonstrasi langsung.
- Polling dan kuis – Fitur untuk melakukan polling atau kuis secara real-time selama sesi untuk mendapatkan umpan balik atau menguji pemahaman siswa.
- Attandance tracking – Alat untuk melacak kehadiran siswa selama sesi sinkron.
- Recording dan playback – Fasilitas untuk merekam sesi kelas dan memungkinkan siswa untuk memutar ulang sesi yang terlewat atau sebagai bahan revisi.
2. Jenis LMS Asynchronous
Sedangkan untuk sistem pembelajaran asynchronous, di mana pembelajaran dilakukan secara satu arah dan tidak terikat dengan jadwal, maka kebutuhan tools-nya berbeda pula. Contoh fiturnya seperti:
- Content management – Sistem manajemen konten yang memungkinkan instruktur untuk mengunggah dan mengorganisir materi pembelajaran seperti video, dokumen, presentasi, dan artikel.
- Assignment submission – Fitur untuk mengumpulkan tugas yang diberikan oleh instruktur dan mengizinkan siswa untuk mengunggah tugas.
- Kuis dan ujian – Alat untuk membuat dan mengelola kuis dan ujian yang dapat diambil oleh siswa secara mandiri, dengan berbagai jenis pertanyaan seperti pilihan ganda, isian singkat, dan esai.
- Feedback dan penilaian – Fitur untuk memberikan masukkan dan nilai kepada siswa, termasuk rubrik penilaian dan komentar pengajar.
Meski secara garis besar ada dua jenis LMS, namun dalam satu web LMS pun dapat didesain untuk pemebelajaran synchronous dan asynchronous.
Oleh karena banyaknya elemen yang dikelola dalam sistem ini, dapat dikatakan bahwa LMS lebih kompleks dibandingkan dengan Content Management System (CMS).
Nah itulah penjelasan singkat terkait dengan Learning Management System. Selanjutnya, berikut ini adalah beberapa contoh web LMS yang memiliki fitur bagus dan dapat menjadi acuan apabila Anda ingin mengembangkan LMS.
Contoh Learning Management System (LMS) Terbaik
Berikut ini adalah beberapa contoh Learning Management System dari perspektif LMS developer:
1. CYPHER Learning
Contoh website LMS pertama adalah CYPHER Learning, yakni LMS yang didirikan oleh Graham Glass, seorang profesor dari University of Texas, Dallas, sejak tahun 2009.
Platform ini telah mendapat penghargaan dari Forbes Advisor sebagai LMS terbaik pada tahun 2023 dan 2024, karena telah membantu dalam mengurangi pekerjaan admin pembelajaran, dan meningkatkan ketersediaan konten.
LMS CYPHER Learning didesain untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri, mulai dari nonprofit, pembuat konten pembelajaran, institusi keuangan, perguruan tinggi, hingga sekolah dasar.
Kelebihan:
- Terdapat fitur-fitur e-commerce
- Terdapat fitur learning path berdasarkan goal yang diset
- Pengajar dapat memasukkan siswa ke level selanjutnya berdasarkan kompetensinya
Kekurangan:
- Support yang kurang cepat
- Pricing/harga yang kurang transparan
2. TalentLMS
Contoh Learning Management System (LMS) terbaik selanjutnya adalah TalentLMS, salah satu LMS terbaik untuk UMKM. LMS ini mudah di-setup dan digunakan dengan antarmuka drag-and-drop.
Banyak fitur yang tersedia di platform ini, mulai dari live sessions, tes, kuis, learning path, aturan penyelesaian pembelajaran, kustomisasi role pengguna, video conference, pelaporan pembelajaran, hingga integrasi pihak ketiga.
Platform ini menyediakan layanan gratis untuk pengguna dengan jumlah di bawah lima orang. Jadi sangat menguntungkan bagi Anda yang memiliki tim kecil.
Kelebihan:
- Gratis selamanya untuk maksimal 5 user dengan 10 pelajaran
- Mendukung lebih dari 30 bahasa
- Platform yang mudah untuk jualan course secara online
- Terdapat training soft-skill dari TalentLibrary
Kekurangan:
- Terdapat batasan unggahan/upload
- Untuk yang gratis, tidak terdapat opsi TalentLibrary
- Bayar $149 per bulan jika ingin menggunakan domain kustom
3. Future Skills
Selanjutnya, Futur Skills adalah salah satu contoh Learning Management System terbaik yang kami pilih. Platform LMS milik Pijar Foundation ini dikembangkan oleh software developer multinasional, Tonjoo.
LMS ini memiliki berbagai fitur yang sangat tepat untuk sistem pembelajaran, mulai dari sistem pendaftaran, pengelolaan konten pembelajaran, pembuatan konten interaktif seperti kuis dna post-test, e-commerce, hingga fitur multi-tenant untuk pihak ketiga.
Dengan fitur yang mendukung dan materi pembelajaran yang variatif, saat ini FutureSkills telah memiliki lebih dari 20 ribu pengguna aktif dengan lebih dari 100.000 page views per bulan.
Kelebihan:
- Memiliki fitur Whitelable/Tenant bagi perusahaan yang memiliki platform LMS-nya sendiri
- Support berbagai kegiatan pembelajaran, seperti kuliah, webinar, bimbingan, magang, workshop
- Berfiliasi dengan lebih dari 500 universitas dan 70 perusahaan di Indonesia
Kekurangan:
- Platform ini masih terus dalam tahap pengembangan, sehingga beberapa fitur belum tersedia
- Fitur LMS masih terbatas untuk kebutuhan perguruan tinggi, umum, dan industri
4. Cakap
Cakap adalah salah satu contoh Learning Management System terbaik yang juga dapat Anda jadikan benchmark apabila hendak membuat LMS Anda sendiri. Saat ini, Cakap mengelola lebih dari 4 juta pengguna dengan lebih dari 1.800 pengajar di platformnya.
LMS yang juga bekerja sama dengan Tonjoo dalam pengembangannya ini merupakan platform belajar yang berfokus pada kurur bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, hingga bahasa Indonesia.
Namun, saat ini Cakap juga telah merambah ke pembelajaran non-bahasa, seperti teknik, teknologi, bisnis dan manajemen, agrikultur, media kreatif, pariwisata, dan masih banyak lagi.
Kelebihan:
- Dapat menangani banyak pengguna dan tidak berdampak pada page speed
- Terdapat fitur pengelolaan konten video dan live conference
5. Moodle
Contoh Learning Management System terakhir yang menurut kami cukup bagus adalah Moodle. Meski merupakan LMS open-source, namun user-interface platform ini cukup mudah.
Fitur yang tersedia pun juga cukup lengkap, mulai dari fitur mobile learning, video conferencing, deteksi plagiarisme, bisa integrasi dengan massive open online courses (MOOCs). Anda dapat mencoba LMS ini dengan install Moodle di Windows secara gratis.
Kelebihan:
- Gratis, karena merupakan platform open-source
- Terdapat instalasi cPanel
Kekurangan:
- Antarmuka-nya tidak terlalu modern
- Kurang ada dukungan konsumen
Mana Contoh Learning Management System Terbaik Versi Anda?
Demikian beberapa contoh Learning Management System (LMS) terbaik dari sudut pandang kami yang bergerak di bidang pengembangan software. Anda juga dapat membuat website Learning Management System di WordPress menggunakan plugin WordPress terbaik, seperti LearningPress.
Tonjoo adalah konsultan software development yang telah berpengalaman mengembangkan Learning Management System dan telah digunakan oleh puluhan ribu pengguna. Beberapa karya website LMS Tonjoo adalah FutureSkills dan Cakap.com.
Apabila Anda membutuhkan bantuan dalam mengembangkan website, Anda bisa bekerjasama dengan tim Tonjoo. Selain portofolio di bidang LMS, Tonjoo juga berpengalaman mengembangkan website berbasis WordPress seperti Universitas Gadjah Mada, Hipwee, dan lainnya.
Apabila tertarik bekerja sama, Anda dapat menghubungi tim Tonjoo melalui melalui kontak kami.
Baca artikel serupa oleh Moch. Nasikhun Amin di blog Tonjoo mengenai WordPress, WooCommerce, plugin, dan topik-topik pengembangan web lainnya.
Referensi:
- These 3 charts show the global growth in online learning – https://www.weforum.org/agenda/2022/01/online-learning-courses-reskill-skills-gap/
- Coursera’s Latest Learner Outcomes Report Highlights the Real-World Impact of Online Learning – https://investor.coursera.com/news/news-details/2023/Courseras-Latest-Learner-Outcomes-Report-Highlights-the-Real-World-Impact-of-Online-Learning/
- Online Education – Worldwide – https://www.statista.com/outlook/emo/online-education/worldwide
Updated on October 23, 2024 by Moch. Nasikhun Amin