Marketplace vs Toko Online – Semenjak adanya pandemi Covid-19, kebiasaan belanja online telah menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen.
Maka dari itu, tidak heran kalau jualan online menjadi peluang yang makin diminati. Sebab, banyak keuntungannya jika dibandingkan dengan berjualan secara offline, misalnya waktu fleksibel, irit modal, dan bisa dikerjakan dari mana saja.
Tapi masalahnya, manakah yang lebih bagus antara membuka toko di website marketplace atau membuat website toko online sendiri? Nah, dalam 10 menit ke depan, kita akan sama-sama belajar tentang apa itu marketplace dan toko online, kelebihan dan kekurangannya, dan mana yang bagus untuk dipakai jualan.
Namun sebelum itu, tidak ada salahnya jika kamu menekan tombol Bookmark di browser, agar artikel ini sewaktu-waktu bisa dibaca lagi. Sudah siap? Mari kita mulai dari yang paling simpel, yaitu definisi marketplace.
Apa itu Marketplace?
Marketplace adalah tempat untuk jual beli dengan aman dan mudah. Ada tiga pihak yang terlibat di sini, yaitu:
- penjual,
- pembeli,
- penyedia pasar.
Dengan begitu, bisa dikatakan jika marketplace adalah pasar online yang lebih modern dan cepat.
Beberapa contoh marketplace paling populer di Indonesia, antara lain:
- Tokopedia,
- Shopee,
- Bukalapak,
- Lazada,
- Blibli.
Kelima marketplace di atas tentu punya kelebihan masing-masing. Pun, basis pelanggannya juga beragam. Ada yang dominan pria, wanita, produk murah, produk handmade, produk lokal, dan banyak lagi.
Nah, supaya lebih gamblang, mari kita kupas kelebihan dan kekurangan ketika Anda berjualan di pasar online.
Kelebihan Jualan di Marketplace
Secara garis besar, berikut keuntungan yang akan Anda dapat ketika berjualan di pasar online:
- Gratis dan mudah diakses oleh siapa saja,
- Sudah ada pembeli yang siap order barang,
- Praktis, tinggal daftar dan upload barang.
Yaps, cukup dengan mendaftar seperti di media sosial, Anda sudah dapat berjualan dan siap mendapatkan pembeli pertama. Tidak perlu mengurus website yang membutuhkan keahlian IT, juga tidak selalu harus lewat desktop (bisa lewat HP).
Kekurangan Jualan di Marketplace
Di balik kelebihannya, ada kekurangan yang harus diterima setiap penjual di marketplace:
- Sulit untuk membangun brand sendiri,
- Lebih cenderung perang harga dengan penjual lain,
- Jika ingin maksimal penjualannya, harus pasang iklan dan tidak jarang terjadi boncos (rugi karena biaya iklan tinggi, sedangkan pemasukan tidak sebanding),
- Jika di-banned, semua database pelanggan bisa lenyap seketika.
Nah, kekurangan dari jualan di pasar online juga lumayan menohok. Karena tiap bisnis diharapkan bisa berkembang menjadi brand yang makin dikenal, akan sangat sulit jika hanya membangunnya lewat marketplace.
Itu soal marketplace dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Lalu, bagaimana dengan toko online?
Apa itu Toko Online?
Toko online ialah toko yang Anda kelola sendiri (atau bersama tim) dengan fitur belanja lengkap. Mulai dari katalog, pembayaran, konfirmasi, pengembalian, hingga resi pengiriman barang. Semua bisa dibuat sendiri, dengan nama brand Anda sendiri.
Biaya membuat website toko online juga bermacam-macam, ada yang murah hingga ada yang butuh pengeluaran cukup besar. Namun, hal itu tetap sebanding dengan manfaat toko online yang akan kita peroleh.
Toko online di Indonesia banyak ragamnya, dan semuanya punya keunikan sendiri-sendiri. Di sinilah salah satu letak keunggulan jika Anda memiliki toko online. Untuk tau lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangannya, simak ulasan berikut, ya.
Kelebihan Punya Toko Online Sendiri
Keuntungan yang Anda dapatkan ketika bisnis yang dijalankan sudah bisa diakses lewat toko online sendiri, antara lain:
- Nama brand lebih mudah diingat oleh calon pembeli sehingga punya keunikan,
- Lebih mudah untuk melakukan modifikasi fitur (misalkan, order via WhatsApp),
- Tidak akan terjadi yang namanya perang harga dengan penjual lain,
- Bisa mendapat database pelanggan mulai dari nama, email, no HP, hingga alamat untuk kebutuhan promo dan penawaran.
Rata-rata, keuntungannya adalah keluwesan untuk mengelola database hingga membangun nama brand agar lebih mudah mendapatkan pelanggan yang loyal. Serta yang paling penting adalah terhindar dari perang harga.
Anda bisa menentukan harga jual tanpa harus meminimalkan keuntungan. Karena basis pelanggan sudah Anda bangun, dan perlahan tumbuh kecintaan pada brand tanpa harus melihat harga.
Kekurangan Punya Toko Online Sendiri
Selain punya kelebihan yang bagus untuk perkembangan bisnis, Anda juga sebaiknya melihat kekurangannya, di antaranya:
- Butuh biaya perawatan yang tidak sedikit (mulai dari 2-5 juta per tahun),
- Harus punya keahlian membuat website (atau sewa jasa pembuatan website),
- Harus membangun basis pengunjung dari nol agar bisa mendapat pembeli.
Kekurangan dari membangun toko online sendiri berkutat pada investasi biaya dan tenaga ahli yang jauh lebih besar ketimbang jualan di marketplace.
Lalu, apa rekomendasi untuk pemula yang baru memulai usaha online? Scroll terus, ya..
Perbandingan Marketplace vs Toko Online
Untuk melihat perbedaan antara marketplace dengan toko online secara lebih ringkas dan mudah dipahami, kami sudah merangkumnya ke dalam sebuah tabel yang bisa Anda simak di bawah ini.
Marketplace | Toko Online | |
Traffic (calon pembeli) | Cukup besar, tersebar di seluruh Indonesia, dengan daya beli yang siap order barang incaran. | Belum tentu besar, harus dibangun dari nol menggunakan strategi optimasi mesin pencari. |
Pemasaran toko | Bisa menggunakan fitur premium yang ada di marketplace. Biasanya berbasis iklan promosi. | Bisa menggunakan iklan berbayar di Facebook, Instagram, TikTok, dan Google Ads. |
Waktu pembuatan | Cukup cepat dan praktis, tinggal daftar, isi profil, melengkapi foto & banner toko, upload barang. | Sangat ribet. Butuh keahlian khusus untuk pemrograman. Waktunya juga tergolong cukup lama. |
Biaya pembuatan | Tidak dipungut biaya sepeserpun. Terkecuali saat proses promosi, biasanya ada fitur premium. | Mulai dari Rp2-5 jutaan, kemudian diperpanjang lagi setiap tahunnya dengan anggaran yang kurang lebih sama. |
Dari tabel di atas, kita bisa ambil garis besarnya, bahwa keunggulan utama dari marketplace adalah praktis, mudah, siap pakai. Sedangkan keunggulan utama dari toko online adalah branding, profesional, database pelanggan aman.
Cukup mudah dipahami, kan? Sekarang, mari kita ke bagian pamungkas di tulisan ini, yaitu kesimpulan lebih bagus mana di antara keduanya.
Marketplace vs Toko Online, Lebih Bagus Mana?
Jawaban kami adalah: dua-duanya bagus, dua-duanya bisa Anda pakai untuk mengembangkan usaha. Tapi, ada tahapannya:
- Untuk memulai usaha online, Anda bisa gunakan marketplace sebagai alat untuk mendapatkan orderan pertama hingga toko Anda punya pemasukan yang cukup stabil tiap bulannya.
- Jika usaha online Anda sudah berkembang dan penjualan meningkat signifikan, pertimbangkan untuk membangun toko online sendiri menggunakan dana pengembangan yang sudah dianggarkan.
Jadi kesimpulannya, baik itu jualan di marketplace atau toko online sendiri, kalau bisa dijalankan keduanya, malah lebih maksimal.
Hanya saja, butuh satu per satu dan mengatur prioritas, apalagi untuk usaha yang baru dibuka. Karena jika dijalankan berbarengan, sementara biaya dan tenaga yang Anda miliki itu terbatas, justru akan menghambat perkembangan bisnis.
Sampai di sini, mudah-mudahan tips di atas bisa menambah wawasan, ya. Jika Anda ingin belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana merencanakan usaha, tips membuka toko, trik mendapatkan pembeli pertama, hingga mengembangkan bisnis yang lebih profitable; Anda bisa kunjungi Pintar Jualan.
Apabila kedepannya Anda tertarik untuk membuat website toko online sendiri, Anda bisa menggunakan jasa pembuatan website toko online dari Tonjoo. Tim kami telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun dalam pembuatan dan pengembangan berbagai jenis website, mulai dari website ecommerce, website pemerintah, website startup, hingga website korporasi. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kami melalui Kontak Tonjoo.
Akhir kata, semoga dapat membantu 🙂
Updated on January 9, 2024 by Admin Tonjoo